Tugas Softskill ke-1
1.
Pengertian
Permintaan dan Penawaran
Pengertian
Permintaan
Permintaan
atau demand adalah sebuah kegiatan seseorang yang menunjukkan keinginan untuk
membeli suatu barang atau jasa sesuai dengan tingkat harga pada waktu tertentu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Permintaan, diantaranya:
1. Harga
barang itu sendiri
2. Harga
barang lain yang berkaitan
3. Tingkat
pendapatan
4. Selera
konsumen.
Pengertian
Penawaran
Penawaran
atau supply adalah sejumlah barang atau suatu jasa yang akan dijual dengan
harga tertentu dan pada waktu tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Penawaran, diantaranya:
1. Harga
barang itu sendiri.
2. Harga
sumber produksi
3. Tingkat
Produksi.
4. Ekspektasi/perkiraan
2.
Hukum
Permintaan dan Penawaran
Hukum
Permintaan
Semakin
turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia diminta,
dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta.
Hukum
Penawaran
Semakin
tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia ditawarkan.
3.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
·
Faktor
yang mempengaruhi Permintaan
1. Harga
Barang Itu Sendiri
Jika
harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika
harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
2. Harga
Barang Pengganti
Apabila
harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang
substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang
akan tetap menggunakan barang yang semula.
3. Harga
Barang Pelengkap
Barang
pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor,
barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan
orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
4. Pendapatan
Apabila
pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga
semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya.
5. Selera
Konsumen
Jika
selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap
barang tersebut akan meningkat pula.
6. Pendapatan
Konsumen
Kebutuhan
terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan
permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya
jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan
masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat.
7. Perkiraan
Harga di Masa Depan
Apabila
konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah
jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal.
Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen
cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.
·
Faktor
yang mempengaruhi Penawaran
1. Harga
Barang Itu Sendiri
Apabila
harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun
jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
2. Harga
Barang Pengganti
Apabila
harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti
ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
3. Biaya
Produksi
Biaya
produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti
biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk
bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat,
maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan
menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka
produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
4. Kemajuan
Teknologi
Adanya
teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang
dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan
biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah
yang banyak.
5. Pajak
Pajak
yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi,
akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
6. Perkiraan
Harga di Masa Depan
Jika
perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan
masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.
4.
Penentuan
Harga Keseimbangan
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis,
sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai
tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga
merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu
sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk
secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik
menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual
dengan penawarannya.
Berdasarkan
pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan
antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta
dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai,
biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak
pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Atau dapat dilihat dalam
kurva berikut ini :

Pada
kurva diatas bahwa tercapai titik pertemuan/ekuilibrium (kesepakatan harga)
antara garis Penawaran (Supply) dan garis permintaan (Demand).
5.
Pendekatan
Perilaku Konsumen
A.
Teori Kardinal
Teori ini menyatakan bahwa kegunaan dasar dapat
dihitung secara nominal. Satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util.
Keputusan untuk mengonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara
manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Tokohnya adalah
ahli ekonomi aliran subjektif dari Austria seperti: Gosssen, Yeavon, dan Leon
Walras.
Dalam
pendekatan kardinal yang digunakan adalah pendekatan Guna Batas (Marginal
Utility, MU). MU adalah tambahan kepuasan sebagai akibat bertambahnya satu
satuan barang yang dikonsumsi. Semakin banyaknya barang yang dikonsumsi maka
daya guna marginal (tambahan kepuasan) semakin berkurang, bahkan setelah
mencapai titik tertentu menjadi negatif.
Marginal
Utility ini diturunkan menjadi Total Utility, di mana Total Utility menunjukan
jumlah kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi berbagai jumlah barang.
B.
Teori Ordinal
Menurut
teori ini, kegunaan tidak dapat dihitung, hanya dapat dibandingkan. Dasar
pemikiran dari pendekatan ini adalah semakin banyak barang yang dikonsumsi
semakin memberikan kepuasan terhadap konsumen.
6.
Konsep
Elastisitas
Elastisitas
terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a.
Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang
yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan
harga barang tersebut.
b.
Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang
x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain
(y).
c.
Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan
akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan
(income) riil konsumen.
Elastisitas
permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap
besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan
jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.
Sumber
http://id.wikipedia.org
http://oziekonomi.wordpress.com
http://rendy-ramon.blogspot.com/2010/03/hukum-permintaan-dan-penawaran.html
http://ekonomi-ucy.blogspot.com/2009/12/permintaan-dan-penawaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar