Tugas Softskill ke-2
1. Produsen dan Fungsi Produksi
Definisi
Produsen
Produsen
adalah orang atau kelompok yang menghasilkan barang dan jasa. sedangkan
perilaku produsen adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orangg untuk
mengahsilkan jasa dan barang. tujuan dari produsen adalah menghasilkan keuntungan
yang besar.
Dari
diskusi minggu lalu saya menyimpulkan tentang prilaku produsen. ternyata
seorang produsen yang ingin melakukan usaha harus mensurvei ke masyarakat apa
yang sedang dibutuhkan oleh masyaratkat sekarang. tidak semua barang yang di
jual oleh produsen akan laku dipasaran. sehingga seorang produsen harus
mensurvei ke masyarakat .
Fungsi
Produksi
Produksi
merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari
jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu
tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Fungsi
produksi merupakan hubungan teknis antara faktor produksi (C,R,T,L) dengan
hasil produksi.
Dimana :
C
= Modal (Capital)
T
= Teknologi (Technology)
R
= Kekayaan Alam (Resources)
L
= Tenaga Kerja (Labour)
2.Produksi
Optimal
Produksi adalah segala sesuatu
yang secara langsung maupun tidak langsung ditunjukkan untuk menghasilkan
barang dan jasa atau mempertinggi faedah barang guna memenuhi kebutuhan
manusia. Produksi juga dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi,
yaitu barang-barang yang segera dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia atau konsumsi.
Untuk menjamin kegiatan
produksi, diperlukan alat-alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan
barang/jasa yang disebut factor produksi atau sumber daya ekonomi. Sumber daya
ekonomi meliputi:
Faktor Produksi Alam
Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor Produksi Modal
Faktor Produksi Kewirausahaan
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor
produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana
tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput
yang lain.
Tingkat
Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production
Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan
meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai
apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying
cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal
akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan
barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah
persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ
menggunakan asumsi sbb :
barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi
yang lebih besar dari tingkat permintaan.
selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan
adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan. Selama
berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan
selama pemenuhan.
Penentuan
Volume Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk
optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam
persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan
frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan
produksi (set-up cost).
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya
persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang
bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per
periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya
yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk
penerangan, pemanas atau pendingin)
2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
3. Biaya keusangan
4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
3.Least cost
combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi
input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin
dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk
tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar
dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2
> DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
4.Macam-macam Ongkos dan Kurva Ongkos
Ongkos adalah kurva
yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan
tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi
adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.
Macam-macam ongkos
diantaranya sebagai berikut :
1) Total Fixed Cost
(Onkos Total Tetap)
Total Fixed
Cost atau yang disebut juga ongkos
total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh
tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan
sebagainya.
2) Total
Variabel Cost (Ongkos Variabel Total)
Total Variabel
Cost atau bisa juga disebut ongkos
variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah
menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos
bahan mentah dan sebagainya.
3) Total
Cost (Ongkos Total)
Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah
penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel.
TC = TFC + TVC
4) Average
Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata)
Average Fixed
Cost atau bisa juga disebut ongkos
tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
AFN = TFC = Q =
TINGKAT OUTPUT Q
5) Average
Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-rata)
Average Fixed
Cost atau yang lebih dikenal
sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel yang dibebankan
untuk setiap unit output.
AVC = TVC Q
6) Average
Total Cost (Ongkos Total Rata-rata)
Average Total Cost atau bisa juga disebut dengan ongkos total
rata-rata adalah suatu ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit
output.
ATC = TC Q
7) Marginal
Cost (Ongkos Marginal)
Marginal
Ongkos atau bisa juga disebut
dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu ongkos total
karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output.
MC = TC = TVC Q Q
5.Kurva
Ongkos
Kurva ongkos adalah
kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan
tingkat output yang dihasilkan.
Gambar 1. Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang

Gambar 2. KurvaBiaya Total
Gambar 3. Kurva Ongkos Variabel Rata-Rata
Gambar 4. Long Run Average Cost Curve
Gambar 5. Kemungkinan Kapasitas Produksi
6.Penerimaan
Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari
seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu
ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan
penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output
atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh
perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. Hasil total penerimaan dapat
diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga
barang yang bersangkutan atau TR = Q x P.
Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya.
Macam-macam dari penerimaan yaitu diantaranya :
1. Total Penerimaan (Total Revenue)
yaitu penerimaan dari hasil penjualan.
2. Penerimaan Rata-rata (Avarage
Total Revenue) yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang
dijual atau yang dihasilkan, dan yang diperoleh dengan jalan membagi hasil
total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3. Penerimaan Marginal (Marginal
Revenue) yaitu suatu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan
satu unti output.
Jenis-jenis Penerimaan :
- Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari
hasil penjualan.
Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin,
karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak
bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan
jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik
origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang
dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli)
kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan
substansi).
- Penerimaan rata-rata (Avarage
Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang
dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total
penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
- Penerimaan Marginal
(Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat
penambahan satu unit output.
Dalam
pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan
berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.
Dalam
pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah &
nilainya dapat berupa :
1. Positif;
2. Sama dengan nol;
3. Negatif.
Bentuk
matematis secara sederhana dapat ditulis :
TR = P x Q
P x Q
AR = TR : Q atau Q = P
dTR
MR = dQ = TRn – TRn-1
7.Keuntungan maximum :
I. Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara
penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih
posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR
dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada
pada titik impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai
berikut:
a) Keuntungan maksimum dicari
dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b) Keuntungan maksimum terjadi
pada saat MR = MC.
II. Pendekatan
Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan
marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah
perubahan biaya total perunit perubahan output. Penerimaan Marginal (MR)
adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil
Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat
penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu
perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan
singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil
penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang
diproduksikannya.
III. Pendekatan
Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi
perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang
dihadapi perusahaan.
Sumber :
http://idadwiw.wordpress.com/2012/06/30/macam-macam-ongkos-dan-kurva-ongkos/
http://kambing-tiramisu.blogspot.com/2012/05/chap-67.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar