Jelaskan manusia dan kebudayaan beserta jelaskan
bagan psiko sosiogram dan apa tanggapan kalian tentang lunturnya nilai-nilai
budaya di Indonesia?
Jawab:
Pada dasarnya manusia dan kebudayaan adalah sesuatu ikatan
yang tidak mungkin bisa dipisahkan dalam kehidupan kita. Setiap manusia pasti
akan meneruskan budaya yang telah ada dari jaman nenek moyangnya. Dan tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis.
Budaya atau Kebudayaan itu
sendiri adalah kebiasaan masyarakat secara turun menurun atau mengakar dari
generasi ke generasi yang lain.
Kebudayaan sangatlah
erat hubungannya dengan masyarakat, bahkan dapat dikatakan bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan itu sendiri terbentuk dari beberapa unsur, yaitu politik,
adat istiadat, bahasa, pakaian dan karya seni. Selain itu, Kebudayaan juga
mengandung pengertian nilai sosial, norma sosial, struktur sosial dan religius.
Dengan demikian Kebudayaanlah yang menggambarkan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Berikut merupakan
unsur-unsur dari kebudayaan:
- - Sistem religi dan
upacara keagamaan
- - Sistem dan organisasi
kemasyarakatan
- Sistem pengetahuan
- - Bahasa
- - Kesenian
- - Sistem mata pencaharian
hidup
- - Sistem teknologi dan
perlatan
Dalam kebudayaan, Indonesia memiliki 2 kebudayaan yaitu budaya
timur dan budaya barat. Budaya timur lebih banyak bersumber dari agama, inti
kepribadian manusia timur terletak pada hatinya. Macam- macam yang dimiliki kebudayaan
timur lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana dan tidak
mementingkan dunia. Berbeda dengan kebudayaan barat, permasalahan yang muncul
adalah budaya barat merupakan kebalikan dari budaya timur. Kehidupan barat
lebih terpikat pada kemajuan material dan hidup. Barat hidup dalam dunia teknis
dan ilmiah sehingga mereka menganggap pikiran nilai-nilai hidup yamg meminta kepekaan
hati sebagai sesuatu yang tidak bermutu.
Dampak masuknya
kebudayaan asing ke Indonesia:
Masuknya budaya asing ke
Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi. Pengaruh tersebut
sangatlah cepat hingga ke berbagai bidang kehidupan. Karena begitu cepatnya
oengaruh yang masuk maka menyebabkan terjadinya goncangan budaya. Dalam keadaan
ini tentu masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan dari
luar.
Dalam Kebudayaan
terdapat bagan psiko sosiogram, dalam bagan tersebut dijelaskan bahwa:
Nomor 7 dan 6 disebut
sebagai daerah tak sadar atau sub sadar, karena sudah
tertanam jauh di dalam diri manusia dan
tidak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri.
Nomor 5 disebut
daerah kesadaran yang tidak dinyatakan, merupakan pikiran
dan gagasan yang disimpan oleh manusia itu sendiri dan tidak ada seorang pun
yang mengetahuinya.
Nomor 4 disebut daerah kesadaran
yang dinyatakan, ini merupakan manusia yang mengungkapkan kepada orang
lain apa yang ada dipikirannya seperti pengetahuan dan perasannya.
Nomr 3 disebut lingkaran
hubungan karib, maksudnya seseorang yang memiliki sesuatu yang dianggap
bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan.
Nomor 2 disebut lingkaran
hubungan berguna, merupakan hubungan antara 2 manusia yang saling
menguntungkan, maksudnya suatu hubungan timbal balik yang terjadi di dalam
kehidupan kita.
Nomor 1 disebut lingkaran
hubungan jauh, yang artinya seseorang yang sudah memiliki pikiran
matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya.
Nomor 0 disebut lingkungan
dunia luar, berisikan tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang
tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.
Tanggapan saya terhadap
lunturnya nilai budaya di indonesia, yaitu:
Karena semakin banyaknya pengaruh budaya yang ada di indonesia, kita sebagai generasi muda warga negara indonesia perlu menyaring segala
bentuk budaya dari luar, yang bersifat positif kita ambil dan yang bersifat
negatif kita hindarkan. Dan yang paling penting kita harus tanamkan rasa
cinta dan bangga dalam diri kita untuk kebudayaan yang telah dimiliki sekarang,
agar kebudayaan yang telah kita miliki lestari dan tidak semakin luntur.